Assalamu'alaikum wr. wb

Rabu, 21 Oktober 2009

Jumat, 22 Mei 2009

cerita

TIDAK PERNAH AKUR



Pagi itu seperti bisanya Sendi bersiap siap untuk pergi kesekolah bersama kakaknya Bram ,sekarang sendi sudah kelas 1 SMA, sedangkan bram sudah kelas 2 SMA, mereka termasuk kakak beradik yang kuang akur bahkan bisa dibilang mereka adalah kakak beradik yang tidak akan pernah akur. Di ruang makan ibunya sudah menunggu merika untuk sarapan bersama, maklum meeka berdua adalah anak yatim, jadi ibunya harus banin tulang untuk membiayai kedua anaknya , “sen, bagaimana sekolah barunya, enakan bisa bareng kakakmu “ sambut ibu, “ enak apanya masa sendi harus sama sama bam terus sendikan dah gede mah” jawab sendi kesal, “ oh iya, bram mana sen?” Tanya ibu, “ au ah gelap” acuh sendi, tiba tiba “dor!, kamu ketembak sen” kaget bram, “ah, duduk bikin kaget aja, makan tuh dan cepat nanti terlambat” kata sendi sedikit menasehati, “kalian itu, kenapa sih kalian tidak pernah akur sekali saja” kata ibunya, “udah ah, aku selesai aku pergi duluan” kata sendi, “sendi tunguin bram” perintah ibunya, “sudahlah mah, kalau sendi mau berangkat duluan ya sudah, tapi berangkatnya sampai teras doang yakan sen” ledek bram, “huh” desah ibunya, “udah ya mah bram berangkat dulu, assalamu’alaikum” kata bram sambil mencium tamgan ibunya . di luar sendi sudah menunggu bram, “loh katanya mau berangkat duluan kok masih disini ya aneh” ledek bram, “udahlah cepat dong nanti terlambat” kata sendi, “lain kali kamu jangan sok gede deh, walaupun kamu udah kels 1 SMA kamu itu masih adikku, jadi tanggung jawabku untuk menjaga mu” kata bram sambil memakai sepatunya, sementara itu sendi hanya diam sambil menunggu bram, “ayo berangkat “ ajak bram, sendi masih diam.


“akhirnya sampai juga, sendi dari tadi kamu sunyi senyap gak ada kata kata yang keluar dari mulut mungilmu” ledek bram, “aku udah gede” jawab sendi sambil melangkah meninggalkan bram dan menuju kekelasnya, “huh”desah bram. Suasana kelas sendi sangat ribut, “sen gimana jadi gak?” Tanya dito, “jadi apa?” heran sendi,”masa sih kamu lupa” kata dito, “kamu sendirikan yang bilang kalau pas pelajaran biologi kita bolos” jelas alfin, “oh itu, jadi dong kita akan buktikan pada dunia kalau kita itu udah gede” kata sendi dengan semangat , “yeah” jawab alfin dan dito.


Jam biologipun dimulai sendi,alfin dan dito sudah tidak ada dikelas, “apakah diantara kalianada yang melihat sendi,alfin dan dito?” Tanya ibu sinta, “mereka bolos bu” jawab dina, “mereka itu maunya apasih sebenarnya” marah ibu sinta. Sementara itu sendi cs yang sedang bolos, “kakakmu hebat ya sen, selain ganteng,ktua osis jago basket lagi” kagum dito, “lihat tuh dit kakaknya sendi membawa bola,hebat ya” kagum alfin, “dan masuk” kata ditto dan alfin bersamaan, “ hei kalian, sedang apa kalian, kenapa kalian tidak masuk ?” Tanya roni, “di… di kelas tidak ada guru” jawab alfin gugup, “sen, apa kamu bolos ?” Tanya bram, “ya, emang kenapa ?” acuh sendi, “ gak apa pa kok, kalau kamu bolos ngapain kamu bolos ke sport center ?” Tanya bram, “nanya terus kaya tamu, lagian aku kesini hanya ingin lihat lihat aja kok ga lebih” kesal sendi, “sen mau gak kamu tandig basket ma kakak ?” pinta bram, “ kami hanya bertiga jadi gak adil kalau tanding basket” jawab sendi, “gak apa apa kita tiga lawan tiga setengah lapangan biar gak capek, berani gak ?” ledek bram, “oke!, sendics berani”jawab sendi, “hey sen” panggil ditto, “apasih?” kata sendi yang kesal dengan kakaknya , “ kita gak bias main basket” kata alfin, “tenang, selama ada aku kita masih bias menang”kata sendi menenangkan temannya, “sendi udah belum diskusinya?” ledek roni, “udah” jawab sendi. “sen, begini aturannya kalau kalian kalah kami akan bawa kalian keruang guru BP, tapi kalau kami kalah kami akan beikan tiga permintaan pada kalian, setuju?”jelas bram pada ketiga anak sok jago itu, “setuju, kami pasti menang” kata sendi dengan pede.


“Kalian ! mau kalian itu apa, kalian baru kelas satu sudah mencoba bolos, heh… besok orang tua kalian harus menghadap bapak!” kata pak Handoko yang jika marah seperti badak bercula lima “mengerti tidak!” bentaknya, “mengerti pak” jawab sendics. “huh, dasar badak” kesal alfin, “besok, gimana nih aku pasti dimarahin ayahku habis habisan” curhat ditto, “sen, kamu dari tadi hanya diam?” Tanya ditto, “gak , aucuman mau mikir gimana caranya aku membalas bram, masa aku kalah main basket sama dia, padahal aku udah gede” kesal sendi , “ yeh! kami berdua lagi mikir gimana besok, kamu malah lagi mikir caranya balas dendam sama bram” kata alfin, “ besok ya besok, tapi kalau balas kekalahan tetep” kata sendi, “ dasar kalian berdua memang kakak beradik yang gak pernah akur” kata ditto, “kamu itu seperti ibu aku aja yang selalu bilang, sendi, bram kalian itu kakak beradik yang udah gede, tapi bram masih menganggap ku anak kecil yang harus selalu dilindungi” curhat sendi, “ kalau kamu harus dilindungi kenapa kamu ngak ke kebun binatang aja” usul alfin, “ emang ada apa di kebun binatang?” heran sendi , “ yaiyalah nanti kan di kebun binatang ditulis DI SINI SENDI HEWAN YANG HARUS DILINDUNGI JANGAN DISENTUH…”kata alfin “ BOLEH DILEMPAR PEKE SEPATU” sambung ditto, “hahahaha… kaya george bush aja yang dilemparin pake sepatu sama orang irak”ledek alfin, “ kalian!!” kesal sendi, “ langkah ular seribu” kata ditto, mereka seketika itu melupakan kalau besok adalah hari penuh hukuman.


Dirumah sendi bilang kalau ibunya harus datang kesekolah besok, “ ada apa sih sen, ibu harus kesekolah?” Tanya ibunya minta penjelasan sendi, sendi hanya dian dan pergi meninggalkan ibunya menuju kekamarnya . Paginya dirung makan “ sendi mana mah?” Tanya bram , “ mama juga ga tahu dari semalam sendi dikamar terus, oh ya bram kamu tahu gak sendi bikin ulah apa disekolah sampai ibu harus dating kesekolah?” Tanya ibunya yang penasaran sejak semalam, “au ah gelap” acuh bram, “huh” sekali lagi ibu kedua anakitu mendesah. “ udah ya mah bram berangkat dulu assalumu’alaikum”kata bram, “wa’alaikumsalam” jawab ibunya saat itu ibunya lupa kalau sendi tidak ada.diteras sendi sudah menunggu, “loh kamu ada disini bukannya kamu masih dikamar?”heran bram, “ akutuh gerakannya cepat gak seperti kamu yang lambat” ejek sendi. Di tngah jalan sendi bertanya sesuatu “ bram apakah aku boleh ikut jadi anggota basketmu?” Tanya sendi... “ bram ditanyain kok diam aja ” kata sendi sambil melihat kebelakang , “pa 2 berapa?” Tanya bram pada penjual roti, “Rp2.000 dek” kata penjual itu, ternyata bram lagi membeli roti , “ bramm!!!” teriak sendi, “iya iya tunggu ” kata bram sambil menghampiri sendi, “ nih roti untukmu kakak tahu kamu belum makan kan” kkata bram sambil menyerahkan bungkusan.


“ kalau begitu maaf kan anak kami pak”kata ketiga orang tua dari ketiga anak badung, “iya bu pak kami juga mengerti tapi kalau mereka melakukannya sekali lagi mereka akan diskors 2 minggu”kata pak handoko. Sementara itu, “ bram bolehkan kami ikut gabung tim basketmu?” pinta sandi pada bram, “ tapi sen, kalian itu masih kelas 1 aku gak tau apakah kalian bias diterima pelatih” jelas bram , “ tapi kalau kalian mau mencobanya dating saja keruang pelatih”usul roni, “emang dimana ruangannya?” Tanya alfin, “ sebelah guru BP” jawab roni, “hah” mareka bertiga kaget, “gimana sen?” Tanya ditto, mereka takut karena disana ada orang tua mereka, “oke kita kesana” kata sendi dengan tegas, “ tapi aku takut” kata alfin, “duh apa kah kalian udah lupa moto kita BERSAMA SAMA KITA BISA itu hah” bujuk sendi, “ baiklah kami ikut” jawab keduanya . Saat maenuju keruanga pelatih , “awas ada ayah ku gak?” kata ditto memastikan, “sst, jangan ribut” perintah sendi, “iya bos” kata ditto. Tek-tek suara pelan kaki mereka saat melewati ruangan guru BP, “huh” desah sendi. “ kalau begitu kami pulang dulu pak” kata ayah ditto, “ ya, silahkan pak” kata pak handoko. Sementara itu “oke kalian diterima” kata pak pelatih, “hore!!” ucapan kagum mereka, “nanti sore kalian dating untuk berlatih ya” kata pak pelatih, “ siap pak” jawab mereka serempak .


“oke latihan selesai”kata pelatih . mereka akhirnya pulang ke rumah mereka masing masing . dirumah sendi langsung dimarahi karena dari pagi gak pulang pulang plus hukuman karena bolos. Dalam hati sendi sendi ingin berubah untuk bias jadi lebih baik dan mencoba untuk akur sama bram . Esok paginya bram dan sandi berangkat bersama tanpa ada keributan lagi antara mereka dan ibunya sekarang sudah bisa tenang dan tidak mendesah lagi.



TAMAT

Kamis, 21 Mei 2009

Customized Basketball Jersey - ImageChef.com

KATA MUTIARA HARUS D'INGAT

KHAYALAN ITU LEBIH MENYAKITKAN DARI PADA SEBUAH KEPUTUSAN

sport

sport

ingatlah kamu